RadarJateng.com, Pendidikan – Pendidikan anak usia dini ialah langkah membina yang diberikan pada anak mulai dari lahir sampai delapan tahun dengan adanya pernberian ransangan pendidikan serta diiringi dengan respon yang positif. Pendidikan yang diberikan tidak hanya bertujuan agar anak dapat memiliki pengetahuan semata tetapi pendidikan yang diberikan pada anak juga bertujuan untuk dapat membantu pertumbuhan dan mengembangkan semua unsur perkembanganya seperti nilai moral agama, fisik, bahasa, kognitif, motoric, emosional, sosial, maupun seni.
Suryana, dkk (2018:55) berpendapat bahwasanya kemarnpuan motorik halusnya anak sehubungan dengan keterampilan anak menggunakan otot kecilnya dalam berbagai aktivitas. Keterampilan motorik halusnya anak juga lebih banyak memanfaatkan jari-jemari tangan dalam kegiatannya, begitu juga melalui aktivitas bermain menyenangkan, menarik, serta inovatif dikarenakan bermain bagi anak merupakan kunci dari segala aktivitas yang dilakukan.
Kemampuan motorik halus ialah kemampuan seorang anak yang sehubungan dengan keterarnpilan fisiknya dengan pelibatan otot-otot kecil seperti mata dan tangan secara tepat misalnya kegiatan mengunting, menyusun, menulis, dan juga menempel. Semakin berkembangnya kemampuan ini, maka akan semakin baik pula bagi anak mengerjakan aktivitas yang sehubungan dengan motorik halusnya Fitrianingsih, dkk (2018:11).
Salah satu stimulasi yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia dini adalah dengan kegiatan kolase.
Mayar dan Zherly (2020:355) menyatakan bahwasanya penggunaan kegiatan kolase berpengaruh signifikan bisa mengernbangkan keterampilan motorik halusnya anak, dikarenakan aktivitas kolase yang unik dan menarik dengan aktivitas menempelkan, merobek, dan menyusun potongan benda kecil bisa melatih kerapian, kejelian, kesabaran, dan ketelitianya anak untuk mengerjakan kerjaanya melalui koordinasi tangan dan matanya sehingga perkembangan motorik halus anak dapat meningkat.
Kegiatana kolase memilki bentuk yang beragam, baik itu kolase dari bahan alam maupun dari bahan bekas lainnya. Banyak sekali bahan – bahan yang bisa digunakan untuk kegiatan kolase, salah satunya adalah menggunakan kapas.
Kolase dari bahan kapas sebagai salah satu kegiatan bermain kolase yang mudah, menyenangkan, serta memiliki manfaat yang besar dalam perkembangan anak disekolah. Kolase kapas merupakan suatu kegiatan bermain sekaligus berolah seni yang dilakukan dengan menggabungkan kegiatan merobek kapas, menggulung, serta menempelkan kapas pada permukaan pola gambar sehingga dapat menghasilkan hasil karya yang indah. Penggunaan bahan yang digunakan dalam kolase kapas yaitu menggunakan bahan kapas yang berwarna putih serta memiliki tekstur halus dan lembut, hingga memudahkan guna digunakan oleh anak dan tentunya aman untuk anak dan mudah didapat.
Penggunaan kolase kapas bisa menggunakan gambar yang menarik untuk anak. bahan kapas yang digunakan juga dapat menggunakan kapas yang berwarna sesuai dengan warna pada pola gambar kolase. Hal ini dirancang supaya anak tidak mengalami kebosanan dengan gambar itu-itu saja, dengan begitu anak akan lebih bebas untuk berimajinasi dengan bebas. Selain dengan mengasilkan karya yang indah kolase kapas akan dapat membantu jari jemari untuk terus berlatih supaya motorik halusnya dapat berkembang dengan optimal.
Ramdhania & Triyuni, (2012:23) menyebutkan bahwasanya kolase kapas bermanfaat:
1) Melatih motorik halusnya anak,
2) Melatih konsentrasi,
3) Meningkatkan kreatif anak,
4) Mengenal warna,
5) Mengenal bentuk ,
6) Mengenal jenis aneka bahan,
7) Melatih ketekunan,
8) Melatih percaya diri,
9) Melatih untuk memecahkan masalah.
10) Melalui kegiatan kolase yang dilakukan diharapkan bisa melatih kemampuan jari jemarinya anak sehingga motorik halusnya bisa meningkat secara optimal.
Penulis : Endang Kurniawati,S.Pd.I , TK Al Fath Desa Pasir kecamatan Palasah Kabupaten Majalengka