RadarJateng.com, KLATEN – Seiring meningkatnya curah hujan di wilayah Klaten Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten memaksimalkan potensi SAR hingga tingkat kecamatan. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi potensi bencana hidrometeorologi yang terjadi akibat berubahan iklim dan cuaca.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Klaten, Endang Hadiyati Setyowati mengatakan potensi bencana hidrometeorologi kian meningkat seiring perubahan iklim dan cuaca yang terjadi secara ekstrim. Wilayah Klaten sendiri terdapat sejumlah titik yang berpotensi mendapatkan dampak langsung dari bencana ini.
“Banjir, angin kencang, hingga tanah longsor merupakan bencana yang masuk dalam bencana hidrometeorologi. Dan di Klaten ada titik-titik rawan terjadinya bencana ini,” ungkapnya kepada Tim Pemberitaan Diskominfo Klaten, Senin (15/11/2021).
Menurutnya dengan peningkatan potensi bencana, pihaknya memaksimalkan fungsi dari Pos Aju yang telah terbentuk di masing-masing wilayah eks-tubup. Ia menjelaskan upaya ini untuk mempercepat penanganan saat terjadi bencana.
“Pos Aju yang dibentuk bukan hanya untuk penanganan Covid-19, namun juga memaksimalkan upaya penanggulangan bencana di wilayah. Jadi bencana secara umum, baik alam maupun non-alam,” paparnya.
Endang mengatakan Pos Aju yang telah berdiri di lima wilayah eks-tubup, sebagai simpul koordinasi relawan lintas komunitas. Ia menyebutkan saat ini terdata ada 95 komunitas relawan di Klaten yang terdiri dari sekitar 2.900 personel.
“Dari Pos Aju, potensi SAR dipetakan sebagai koordinasi dengan BPBD Klaten. Sehingga saat sewaktu-waktu terjadi bencana, penanganannya sudah siap,” katanya. (Tim Pemberitaan Diskominfo Klaten)