Batang – Bupati Batang, Wihaji, menyebut disiapkan lahan seluas 24,9 hektare di Kawasan Industri Terpadu Batang (KIT-B) bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Lahan tersebut berada di zona 3 KIT Batang dan rencananya mulai akan dibangun pada tahun 2023 mendatang.
Wihaji menyakini lahan itu akan dapat menampung dan menggairahkan kembali UMKM di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, yang terdampak pandemi.
“Lokasi Pusat Kegiatan Kabupaten (PKK) itu semula direncanakan di dekat Marketing Galery. Tetapi, karena kebutuhan luasan lebih besar dan kemudahan akses agar lebih strategis, yang semula di lokasi zona 1 dipindah ke zona 3,” kata Wihaji usai meninjau lokasi untuk UMKM tersebut, Senin (8/11/2021).
“Ya, lebih strategis dan akan lebih menguntungkan. Berada di jalan lintas, akses tol dan non tol menuju Pantura,” imbuhnya.
Dengan luasan 24,9 hektare tersebut, lanjutnya, warga dan pelaku UMKM tidak hanya sebagai penonton di KIT Batang, namun juga ikut berperan aktif.
Sementara itu, Direktur Utama PT KITB Galih Saksono mengatakan, lokasi PKK sangat strategis karena berdekatan dengan beberapa tenant mulai dari industri tinta, aluminium, keramik dan industri pipa.
“Jadi lokasi ini dikelilingi tenant berbagi jenis industri. Sehingga sangat strategis untuk menghidupkan UMKM di Batang,” jelas Galih di lokasi yang sama.