RadarJateng.com, Pendidikan – Pendidikan anak usia dini merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun melalui pemberian rangsangan atau stimulus pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut
Pada Permendikbud Nomor 146 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini Pasal 5 menjelaskan bahwa program-progran pengembangan yang mencakup; 1) Nilai Agama dan Moral; 2) Fisik-Motorik; 3) Kognitif; 4) Bahasa; 5) Sosial Emosional dan 6) Seni.
Anak usia dini mempunyai kemampuan belajar dan rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Pada usia ini anak mengalami perkembangan yang pesat dari semua aspek, baik kognitif, afektif maupun fisik. Perkembangan motorik kasar anak usia dini sama pentingnya dengan aspek perkembangan yang lain. Apabila anak tidak mampu melakukan gerakan fisik dengan baik akan menumbuhkan rasa tidak percaya diri dan konsep diri negatif dalam melakukan gerakan fisik. Anak usia Taman Kanak-Kanak pada umumnya sangat aktif, mereka memiliki penguasaan terhadap tubuhnya dan sangat menyukai kegiatan yang dilakukan sendiri. Oleh karena itu orang tua atau guru perlu menyediakan ruang dan waktu bagi anak untuk melakukan kegiatan yang dapat melatih otot kasar anak serta menyediakan barang-barang dan peralatan bagi anak yang bisa didorong, diangkat, dilempar atau dijinjing.
Perkembangan motorik kasar merupakan hal yang sangat penting bagi anak usia dini khususnya anak kelompok bermain/KB dan taman kanakkanak/TK. Sebenarnya anggapan bahwa perkembangan motorik kasar akan berkembang dengan secara otomatis dengan bertambahnya usia anak, merupakan anggapan yang keliru. Perkembangan motorik kasar pada anak perlu adanya bantuan dari para pendidik di lembaga pendidikan usia dini yaitu dari sisi apa yang dibantu, bagaimana membantu yang tepat/appropriate, bagaimana jenis latihan yang aman bagi anak sesuai dengan tahapan usia dan bagaimana kegiatan fisik motorik kasar yang menyenangkan anak. Kemampuan melakukan gerakan dan tindakan fisik untuk seorang anak terkait dengan rasa percaya diri dan pembentukan konsep diri. Oleh karena itu perkembangan motorik kasar sama pentingnya dengan aspek perkembangan yang lain untuk anak usia dini.
Prestasi olahraga Indonesia, sepuluh tahun terakhir ini menunjukkan beberapa kemerosotan. Oleh karena itu diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas yang bisa menjadi tumpuan harapan sebagai titik awal untuk bangkit sehingga prestasi olehraga Indonesia bisa jaya kembali. Sumber daya manusia tersebut perlu dipersiapkan sejak masih kanak-kanak. Kemampuan dasar gerak yang meliputi gerak lokomotor, non lokomotor dan manipulatif pada anak-anak perlu dioptimalkan, sehingga akan terlahir anak-anak berbakat yang nantinya akan menjadi calon-calon atlet yang akan membawa nama Indonesia di kancah olahraga dunia. Anak-anak berbakat merupakan program jangka panjang karena pembentukan atlet yang berkualitas membutuhkan waktu yang lama.
Penulis : Ani Lisnawati, S. Pd